Welcome to My Blog

Welcome to My Blog. "enjoy everything else that is in this blog"...

Senin, 17 September 2012

Awal Terbentuknya Band Asking Alexandria



Asking Alexandria adalah band Post-Hardcore/Metalcore Inggris yang berasal dari kota York, North Yorkshire. Di bentuk pada tahun 2008 ketika Ben Bruce »» Lead Guitar menghubungi kawan-kawan lamanya ketika dia kembali ke Inggris setelah tinggal di Dubai. Formasi grup ini adalah: Ben Bruce, Danny Worsnop, Cameron Liddell »» Rhythm Guitar, Sam Bettley »» Bass, dan James Cassells »» Drums.

Asking Alexandria mempunyai akar dari Dubai, United Arab Emirates. Dimana sang gitaris Ben Bruce membentuk sebuah band dan merilis satu full length album berjudul The Irony Of Your Perfection dan band ini di beri nama Asking Alexandria. Band ini tidak bertahan lama, mereka bubar, dan Ben Bruce mengatakan bahwa band nya yang di Dubai memakai nama Asking Alexandria gak lebih dari satu bulan, menyusul bubarnya band tersebut. Lagian band itu gak pernah mengadakan tur.

Pada tahun 2008 Bruce kembali ke Inggris, meninggalkan teman-teman mantan bandnya. Walaupun begitu Bruce gak pernah berniat menggantung karir musiknya karena gak lama setelah itu dia segera membentuk band lagi dengan anggota baru, dengan memutuskan untuk tetap mengusung nama Asking Alexandria. Bruce menyatakan bahwa dialah yang memberi nama Asking Alexandria kepada bandnnya, dan dia masih menyukainya serta makna dari nama ini masih teringat, dan oleh karena itu dia memutuskan untuk tetap memakai nama ini dalam proyek baru nya ini. Dia juga mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa Asking Alexandria yang sekarang bukan lah Asking Alexandria yang sama dengan yang merilis album The Irony Of Your Perfection. Baik itu dalam gaya maupun para anggotanya, lagian mereka adalah dua band yang berbeda.

Band ini semenjak di bentuk pada tahun 2008 telah mengalami beberapa kali pergantian anggota, termasuk dari beranggotakan enam orang menjadi beranggotakan lima orang, dengan cabut nya sang Synthesist Ryans Binns. Pergantian terakhir yang di ketahui adalah bassist Sam Bettley, yang menggantikan Joey Lankaster pada bulan Januari 2009. Lancaster ikut manggung terakhir adalah di kampung halaman mereka York pada acara Fibbers tanggal 4 Januari. Mereka berangkat ke Amerika Serikat sehari setelah show tersebut untuk mempromosikan musik mereka melalui show-show yang akan di adakan, sekalian untuk persiapan perekaman debut album mereka.

Setelah melewati tahun 2008 dan bulan-bulan pertama tahun 2009 dengan tur, mereka merekam album studio debut mereka antara 19 Mei dan 16 Juni 2009 di The Foundation Recording Studio di kota Connersville, Indiana, Amerika Serikat dengan Joey Sturgis sebagai produser mereka. Mereka menandatangani kontrak dengan Sumerian Records setelah perekaman album selesai, dan mereka merilis Stand up And Scream pada tanggal 15 September 2009 melalui label baru mereka. Mereka sepanjang tahun 2009 memfokuskan diri untuk mendulang sukses di AMerika. Mereka ikut turing dengan band-band terkenal seperti Alesana, Enter Shikari, The Bled, dan Evergreen Terrace, dan banyak lagi.

Pada tanggal 22 Desember 2009, mereka mengumumkan bahwa mereka bersiap mengerjakan album kedua mereka pada bulan Januari. juga di umumkan bahwa merekan akan masuk studio pada 1 September lagi-lagi dengan produser Joey Sturgis. Kemudian melalui twitter mereka mengatakan bahwa mereka mampu masuk studio pada tanggal 22 Juni 2010. Mereka kemudian mengkonfirmasi melalui sebuah interview dengan Shred News bahwa album ini di jadwalkan akan di rilis pada awal 2011 dan di rencanakan album ini mengandung 12 lagu baru. pada wawancara ynag sama, mereka mengatakan judul album ini belum stabil, masih berubah-ubah. Pada wawancara berikutnya mereka mengatakan bahwa album ini mungkin sudah bisa di pre-order pada bulan November 2010, dan akan tersedia pada awal tahun 2011. Satu lagu Breathless sudah dimainkan live dan bisa ditemukan di Youtube. Danny juga merilis lirik-lirik dari album ini walau dia tidak mengatakan dari lagu mana saja lirik-lirik itu berasal.

Pada bulan Maret mereka merangsek keluar untuk mengadakan tur di tahun baru ini, yang kemudian membawa mereka ke amerika Utara, kali ini bersama band Attack! attack!, Breathe carolina, band satu label mereka yaitu I ee Stars, dan bintang baru Metalcore dari Inggris Bury Tomorrow. Tur ini membawa mereka sampai ke bulan April, berakhir sepuluh hari sebelum mereka bersiap untuk tur Eropa pertama mereka dengan Dance Gavin Dance dan untuk Fear and Faith, yang termasuk didalamnya mereka akan tampil di acara festival tahunan Groezrock. mereka memutuskan untuk tidak melajutkan tur eropa mereka dua hari sebelum benar-benar berakhir untuk tampil di festival The Bamboozle di kota New Jersey.

Mereka mengumumkan tur headlining pertama mereka pada tanggal 2 Maret 2010, yang bertempat di North America. Band-band pendukung untuk tur ini juga di umumkan seperti We Came As Romans, From First To Last, Our Last Night, dan A Bullet For Pretty Boy. Bruce juga mengkonfirmasi pada sebuah wawancara dengan Inside Heavy bahwa mereka akan tampil di festival Thrash And Burn sebagai band pendukung utama, walaupun dia tidak mengatakan band apa saja lagi yang ikut tampil di acara itu. Kemudian di umukan bahwa Asking Alexandria akan di temani oleh Born Of Osiris di acara tersebut.

Sejak penampilan mereka di tur Thrash And Burn mereka membawakan lagu Breathless yang di masukkan ke dalam album kedua mereka reckless & Relentless. Mereka juga merekam versi kover dari lagu Right Now (na na na) nya Akon yang di rilis pada Punk Goes pop 3 pada bulan November 2010.Selama show di Las Cruces, New Mexico, pada tur Short but Sweet yang di laksanakan pada awal Oktober, mereka di tanyakan tentang album dan musik video mereka yang akan datang. Bruce menjawab dengan detil hal-hal yang berkaitan dengan album dan musik vidoe mereka tersebut. reckless & Relentless akan bisa di pre-order pada bulan Desember, dan akan di rilis pada bulan Februari. Dia juga mengatakan bahwa mereka akan merilis ulang stand Up And Scream dan termasuk kedalamnya sebuah bonus DVD yang akan mempunyai live video dari lagu If You Can’t Ride Two Horses At Once… Then You Should Get Out Of The Circus Mereka juga sedang mempersiapkan sebuah musik video untuk lagu A Prophecy yang akan di masukkan kedalam bonus DVD ini jika selesai tepat waktu.


Pada tanggal 23 November 2010, Asking Alexandria menambahkan sebuah EP (mini album) yang di beri judul Live Gone Wild untuk pre-order, yang di rencanakan akan di rilis pada tanggal 21 Desember 2010. EP ini berisi lagu baru Breathless dubstep remixes untuk A Single Moment Of Sincerity, dan Not The American Average , dua lagu kover Skid Row 18 And Life dan Youth Gone Wild, dan sebuah demo yang belum di rilis If Was Once, Possibly, Maybe, Perhaps A Cowboy King.


Di umumkan bahwa penerbitan ulang dari Stand Up And Scream yang seharusnya di rilis pada tanggal 16 November 2010, kemudian tanggal 21 Desember, kemudian di undur lagi tanggal 22 Maret dan di undur agi sampai pada musim panas 2011dan akan di beri judul Stepped Up and Scratched. Semua lgu di debut album akan ada disini dengan kover art work yang baru dan paket yang baru juga. Mereka mengumumkan ini hampir di setiap show mereka di Inggris dan akan di bawakan di acara Mice And Men dan Chealsea Grin.

Pada tanggal 5 April 2011, Reckless & Relentless di rilis seperti yang di rencanakan. Pada tanggal 11 April 2011 mereka membuat debut tampil di TV nasional, mereka membawakan lagu Someone, Somewhere, dan Closure pada acara Jimmy Kimmel Live!. Pada tanggal 5 Juli 2011, mereka merilis musik video untuk lagu Closure single pertama dari album Reckless & Relentless di sutradarai oleh Thunder Down Country. Pada tanggal 15 juli 2011, mereka merilis video musik untuk single ke dua To The Stage yang di sutradarai oleh Frankie Nasso. Pada tanggal 27 juli 2011, mereka mengumumkan jadwal tur mereka untuk 2012. Bruce juga mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa mereka akan masuk studio pada bulan Maret 2012 untuk menulis lagu dan perekaman album berikutnya.

Awal Terbentuknya Band Avenged Sevenfold


Avenged Sevenfold (juga dikenal sebagai A7X), adalah band beraliran alternative metal yang berasal dari Huntington Beach, California.
Avenged Sevenfold terbentuk pada tahun 1999 di Orange County, California. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet direkam ketika mereka masih berumur 18 tahun. Album ini dirilis dengan label Good Life Recordings, tetapi setelah gitaris Synyster Gates masuk Avenged Sevenfold, album ini dirilis ulang dengan label Hopeless Records. Lagu “To End The Rapture” juga direkam ulang, kali ini ditambahkan dengan permainan gitar Synyster Gates.
Tahun 2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.
Tahun 2007, mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka.
Tahun 2008 ini, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka.
Tanggal 22 Oktober 2008, Avenged Sevenfold kembali manggung di Indonesia masih dengan event organizer yang sama yakni Java Musikindo dan kali ini band heavy metal Jibril didaulat menjadi band pembuka.
Anggota saat ini
• M. Shadows – vokal
• Synyster Gates – gitar melodi, piano, vokal
• Zacky Vengeance – gitar ritmik, vokal
• Johnny Christ – bass, vokal

Ciri khas
Mereka cenderung memainkan nuansa agresif pada vokal, gitar, dan drum (bass tetap statis). Dengan sentuhan yang dinamis, mau keras atau lambat, mereka tetap menggunakan harmonisasi yang luar biasa dan komposisi yang teratur. Sebut saja lagu-lagu yang sedikit melow, seperti Seize The Day dan Dear God, gitarnya tetap di drop Dm seperti halnya metal-metal kebanyakan. Kemudian, ciri khasnya selain komposisi dan drop, Syn memasukkan nuansa sweep picking (arpeggio) di hampir semua lagunya. Keindahan sweep picking yang dipadukan dengan kromatik, slide, dan teknik-teknik lainnya bisa kita dengar di lagu The Wicked End. Kemudian selain itu, tidak lupa juga sentuhan akustik yang membawa suasana seperti di Hawaii, bisa kita dengar di lagu Sidewinder. Tapi, satu lagi ciri khas yang tidak pernah lepas dari mereka, menduetkan gitar Syn dan Zacky, memakai double bass dengan tempo yang beberapa kali lipat beat-nya dari biasanya.

Awal Terbentuknya Band Bullet For My Valentine



Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah grup musik metalcore yang berasal dari Bridgend, Wales. Grup ini dibentuk pada tahun 1998 oleh 5 mahasiswa di sebuah studio musik di kampus mereka, Brigend College. Nama awal band mereka adalah Jeff Killed John. Mereka mengawali karir di dunia musik dengan memainkan musik Nirvana dan Metallica, kemudian pada sekitar tahun 2002 merilis singel You/Play With Me. Mereka mendapat dukungan dari Greg Haver, seorang produser perusahaan rekaman.
Bullet For My Valentine. Dendang 'laki-laki' yang diciptakan BFMV terdengar mirip sekali dengan genre metal sekitar tahun 80 - 90'an. Sebut saja yang cukup familiar yakni metalica, kemudian saudara tua yang juga sebagai bapak musik metal Iron Maiden lalu beberapa deretannya ada Slayer dan masih banyak lagi band-band metal yang saat itu muncul.

BFMV telah mengadopsi genre musik ini, boleh diakui bahwa mereka pintar untuk membuat sebuah lagu, meskipun lagu yang tercipta bisa jadi adalah sebuah kombinasi terapan yang pernah di dengungkan beberapa tahun lalu. Tapi ngga masalah, wong ngga njiplak, kalau njiplak kayak D'Masive, atau si.... wah pokoknya itulah..., itu baru kurang asyik. Tapi ini cukup asyik.

Tapi ngga bisa dipungkiri juga kalau beberapa note atau bar yang digunakan sangat jelas mengadopsi beberapa pemusik lawas, itu maklum, ngga dalam hitungan 7 bar full note. Tapi ngga tau juga kalau tiba2 ada yang mengklaim bahwa BFMV ini ada salah satu lagu yang menjiplak, tapi tetep, asyik punya...

Tak cuma itu, kekosongan sebuah band dengan alunan musik metal murni tanpa dominasi tekno cukup jarang terdengar, tepat jika saat ini BFMV hadir dengan alunan metal tanpa dominasi tekno. Dari sisi singkup dan komposisi lagu, Anda akan bisa sedikit bernostalgia dengan musik metal beberapa tahun lalu atau 'jaman dulu'.

Apalagi lansiran teranyar dan menjadi hit list mereka yakni Scream Aim Fire. Sangat kental dengan ritme metal. Tak terlalu berat namun beat yang tersuguhkan cukup membuat salah satu anggota badan Anda bergoyang, mengikuti hentakan musik, bisa dibuktikan bung!.

Kemudian, Waking The Demon, permainan interlude Michael "Padge" Paget sebagai penggitar cukup membuat saya terkesima karena alunan serta skills yang digunakan masih terasa 80-an. Ngga papa. itu oke kok. Pas dengan kecepatan alunan, ada power picking, kemudian handling serta typing yang seluruhnya digunakan untuk lebih memperkuat aura metal dalam lagu tersebut.

Sang penambuh drum Michael "Moose" Thomas, juga tak mau ketinggalan, kecepatan kaki untuk memberikan dentuman ganda dari bass drum terdengar padat. Ia memilih untuk menggunakan double bass drum dalam
setiap pertunjukan, Anda bisa dengan suara kick yang dihasilkan, pulen bro! (nasi kali pulen!!). Jason "Jay" James sebagai pencabik bass juga tak kalah hebat, ia mampu memadankan beat 1/8 hingg 1/16, alhasil lagu yang tersaji terasa padat dan terasa menghentak akibat aksi padu padan Jay dan Moose.

Sayangnya, dalam dari 3 lagu yang telah saya dengan permainan Jason James sang pencabik bass tak terlalu menonjol, hanya sebagai penjaga beat saja, tapi ini tak masalah mengingat kegarangan sisipan teriakan sang vokalis Matthew "Matt" Tuck dalam setiap lagi membuat BFMV lebih hingar bingar.

Menurut kuping saya, ini adalah pemusik jaman sekarang yang masih mengadopsi atau mengemban misi metal murni yang mengandalkan speed skill dalam bermusik serta power. Sa'ik sob..!

2 Personil Paramore GET OUT....


Kabar kurang menyenangkan datang bagi para penggemar Paramore di akhir tahun ini. Paramore yang kelihatannya baik-baik dan kompak ini ternyata harus mengalami perpecahan juga. Berita ini tampaknya sangat tidak disangka mengingat kekompakkan dan keserasian formasi band beraliran powerpop ini. Tapi, dua bersaudara Farro, Zac dan Josh Farro yang selama ini membesarkan nama Paramore akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band kelahiran Tennesse ini.

Josh Farro, mantan gitaris Paramore, mengungkapkan kekecewaannya pada sang vokalis yang menjadi alasan hengkangnya ia dan sang adik, Zac Farro (drummer) dari band yang sudah menghasilkan 3 album ini. Mereka menganggap bahwa selama ini mereka hanya menjadi semacam band pengiring bagi sang vokalis, Hayley Williams. Mereka merasa bahwa Hayley terlalu diperlakukan istimewa dan sering mengambil keputusan band tanpa melibatkan personil lain. Perubahan “arah” pada diri Hayley juga makin muncul kala pembuatan album ketiga mereka, Brand New Eyes. Personil lain mulai mempertanyakan lirik buatan Hayley yang dianggap terlalu negatif dan bertolak belakang dengan kepercayaan mereka selama ini. Bahkan Hayley dikabarkan akan bersolo karier sendiri.

Kekecewaan ini makin bertambah kala Hayley menggelar konferensi pers versi mengenai kabar perpecahan Paramore tanpa berdiskusi dengan personil yang lain. Pernyataan yang disampaikan Hayley dianggap tidak sepenuhnya benar oleh Josh yang sebenarnya telah mempersiapkan pernyataan sendiri namun didahului Hayley tanpa seizinnya. Sebelumnya Hayley juga telah melakukan tindakan yang tidak mengindahkan kehadiran personil lain. Negosiasi dengan label sering dilakukannya sendiri bahkan dalam kontrak kerja hanya Hayley yang menandatanganinya.

Selain itu Josh juga menyayangkan ancaman yang selalu disampaikan oleh ayah Hayley. Sang ayah selalu mengancam akan ‘mematikan’ Paramore jika ada keluhan tentang apapun. Ia juga menganggap bahwa Hayley adalah artis utama dan personil lain hanyalah band sewaannnya.

Keputusan ini sangatlah mengancam eksistensi Paramore. Kedua personil ini adalah orang-orang yang memulai Paramore sejak awal dan pasti akan sulit untuk digantikan, terutama bagi para fans Paramore, Parawhore. Hanyalah Hayley Williams (vokal), Jeremy Davis (Bas) dan Taylor York (Gitar Ryhtm) yang tersisa di Paramore sekarang. Hingga kini belum jelas nasib Parmore selanjutnya tapi mundurnya Josh dan Zac sudah dipastikan dan telah disampaikan dalam situs resmi mereka, www.paramore.net. Sementara itu, Zac telah memutuskan untuk bergabung dengan band bernama Fox Avenue sedangkan Josh membentuk band baru bernama Tunnel.

Masih hangat dengan berita cabutnya Josh dan Zac farro dari Paramore, band dari penggemar Tennessee sekali lagi dikejutkan oleh sebuah lagu yang dirilis oleh Zac Farro. Lagu ini disebut Sembunyikan Your Eyes “yang lahir dari proyek terbaru yang ia beri nama Zac farro Terowongan Dikutip dari altpress.com., proyek ini melakukan keduanya. tidak dengan josh tetapi dengan temannya, Jason Clark.

Setelah keheningan panjang dari rilis kedua personil mereka, Josh dan Zac farro josh farro dan blog yang menyerang dia, Paramore akhirnya mengangkat suaranya di atasnya. Berbicara kepada MTV, frontwomen, Hayley Williams menjawab bahwa jika dia tidak diam, hanya saja sang vokalis tidak tahu apa yang harus memberikan respon apapun di internet dan komentar Josh yang menyakitkan.

“Saya tidak tahu apakah saya mendapatkan panggilan telepon dan email Tapi ketika aku terbangun dan tahu itu membuat saya sedih, menyakitkan.. Semua yang dikatakan adalah sesuatu yang tidak bahagia dan Anda memiliki hak untuk marah jika tidak merasakannya. Jika mereka berdua tidak ingin berada di band, itu sederhana. Tapi akhirnya menyebar ke hal-hal lain yang saya sangat terkejut dan hampir menyebabkan saya. Setiap. kedua yang kita lakukan di atas panggung, penggemar dan berbagai pertemuan lainnya hal semua untuk para penggemar. Ini adalah apa yang kita membangun dan kami bekerja sangat keras untuk itu. Saya pribadi tidak yakin apakah diskreditkan oleh siapa saja,

Kabar keluarnya Josh dan Zac Farro dari Paramore rupanya kian memanas. Pasalnya, Josh menyerang balik Hayley Williams, sang vokalis, karena tidak terima dengan pernyataan yang dikeluarkan di website resmi Paramore beberapa saat yang lalu.
Josh menyalahkan Hayley karena tidak membuat pernyataan berdasarkan keputusan bersama, namun hanya menulisnya berdasarkan pandangan pribadi Hayley dan menyebarkannya tanpa permisi.
"Aku telah mengetik sebuah pernyataan yang sudah siap disebarkan, namun Hayley mendahuluiku tanpa permisi. Kami tidak akan mengeluarkan pernyataan tanpa persetujuan bersama Hayley. Kurasa pernyataan versi Hayley tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan sebenarnya, setidaknya dari sudut pandang kami. Dan kuharap kali ini bisa menjelaskan alasan keluarnya kami," ungkap Josh.
Sebelumnya, band ini menyatakan, "Selama beberapa tahun belakangan, sepertinya Josh dan Zac memang sudah tidak ingin bersama," yang mengakibatkan Hayley, Jeremy Davis, dan Taylor York tidak terkejut.
Sebaliknya, dalam sebuah pernyataan yang diposting di blog pribadinya, Josh menyatakan bahwa Hayley dan tim managemennya telah menciptakan suasana yang tak tertahankan di dalam band, yang membuatnya tak lagi betah berkarir bersama.
Di awal karir, Hayley pernah memutuskan keluar dari band untuk bersolo karir. Namun, upayanya gagal dan Hayley kembali bergabung. Menurut Josh, mereka sempat membuat demo bersama, namun tidak pernah dilibatkan dalam negosiasi bersama label. Akhirnya, Hayley-lah, bukan Paramore, yang melakukan tanda tangan. Band-nya pun tak lebih menjadi band pengiring bagi Hayley.
"Ayah Hayley, yang selalu mengancam akan ‘mematikan’ seluruh anggota band jika ada keluhan tentang apapun, memastikan bahwa kami adalah band sewaan, dan Hayley-lah artis sebenarnya, padahal sebenarnya kami semua adalah bagian dari band. Hayley selalu diperlakukan lebih penting dari kami," jelas Josh panjang lebar.
Menurut Josh, kondisi band ini mengalami penurunan sejak album Riot, ketika Jeremy dan Hayley mulai ‘berubah’ arah dari apa yang mereka sepakati sebelumnya. http://kabarmusik.com/
Tags: garagara, hayley, keluar, paramore, personil, williams

Baca Artikel Panas lainnya :

* Technology sci-fi yang akan jd kenyataan, cekidot gan
* HI Gan ane member baru
* Atribut Bendera Indonesia Di injak oleh MalaySHIT!!!
* pemain wwe/wwf smackdown & raw yang paling nekat versi ane
* Tanda Cinta untuk Timnasku


Hasil Pencarian untuk artikel : Personil Paramore Keluar Gara-Gara Hayley Williams?
, alasan keluarnya josh and zac farro dari paramore, nama personil paramore, Nama bassist paramore, nama nama personil paramore, vokalis paramore, nasib paramore sekarang, bedanya gitar milik syn dengan zaky, hayley dan josh farro, Nasib paramore sekarang, nama personil PARAMORE yang sekarang, keluar personil paramore, alasan zac farro keluar, gita syns, berita baik paramore, nama-nama personil paramore 2011, drumer dan gitaris paramore keluar, paramore gitaris keluar, alasan josh farro keluar dari band, Sebutkan 2 personil Paramore yang baru saja, profil personil paramore, nama2 personil paramore yang keluar, nama gitaris paramore, siapa nama gitaris paramore, , paramore berasal dari negara mana sih, Sebutkan 2 personel Paramore yang baru saja hengkang!, personil paramore yang baru saja keluar, sebut nama personil paramore, personil paramore, Sebutkan 2 personel Paramore yang baru saja hengkang, 2 personil paramore yang keluar, alasan josh dan zac keluar dari paramore, 2 personel Paramore yang baru saja hengkang, gitaris cari band - paramore, personil paramore sekarang, fakta personil paramore, berita tentang personil paramore yang keluar, Alasan Josh Farro Keluar Dari Band Paramore, cerita mengapa josh farro keluar, mantan personel Paramore yang pernah mengencani Hayley Williams, nama personel paramore, PENYEBAB KELUARNYA PERSONEL PARAMORE, pernyataan josh tntang alsannya keluar dari paramore dalam bahasa indonesia, sensor yang tepat untuk deteksi metanal, kenapa personil paramore keluar, sebab personil paramore keluar, nama personil baru paramore, gitaris paramore keluar, alasan 2 personil paramore keluar, alasan josh keluar, Personil baru paramore, penyebab josh farro keluar dari paramore, nama drumer paramore, siapa saja nama nama dari personil paramore, penyebab keluarnya josh farro, foto berdua josh farro dan hayley williams saat masih berpacaran, personil baru paramore, Cerita keluarnya personil paramore, alasan josh farro keluar, biodata personil paramore sekarang, biodata personil paramore, keluarnya personel paramore, kata-kata josh farro ketika meninggalkan paramore, biodata personil paramore band, Siapa saja Personil paramore, personil paramore keluar, Josh Farro dan Hayley Williams pacaran ?, kata kata untuk paramore, berita gitaris paramore keluar, keluarnya josh farro gara-gara, kisah hayley williams dan josh farro, penyebab keluarnya personil paramore, siapa nama personil band paramore, alasan josh farro keluar dari paramore, kisah Hayley Williams, berita tentang personil paramore, alasan zac dan josh keluar paramore, kisah Paramore, paramore personel terbaru, kisah hayley williams dengan josh farro,

Awal Terbentuknya Band Linkin Park


Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.

Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu setelah ditolak 3 kali, Hybrid Theory berhasil diterima oleh sebuah perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang berjudul Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping. Namun, pada saat itu Mike sempat memiliki masalah dengan Jeff Blue, manajernya. Jeff Blue mengatakan bahwa Mike tidak usah rapping, cukup bermain keyboard saja. Kejadian ini menginspirasi Mike untuk menulis lagu Get Me Gone (Fort Minor)

Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Namun, sebelum bernama Linkin Park, mereka sempat mengganti namanya menjadi 0818. Nama ini juga baru diketahui pada pertengahan 2009, saat Brad Delson berbicara di acara wisuda di UCLA, Los Angeles, pertengahan 2009 lalu. Nama Linkin Park diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web LinkinPark.com
Hybrid Theory

Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December (lagu).

Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin
Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.

Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.

Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.
Proyek sampingan

Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album "Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan "Kolaborasi Terbaik".

Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise.

Pada 13 Oktober 2009, Dead By Sunrise meluncurkan album perdananya, yang berjudul Out Of Ashes. Namun sebelum mereka meluncurkan album, mereka terlebih dahulu merilis sebuah singel, yaitu Crawl Back In.

Linkin Park dan Artifical Life Inc. juga rencananya akan merilis game untuk iPhone dan iPod Touch, Linkin Park: 8-Bit Rebellion, pada Januari 2010.
Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.

Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park merilis singel "Shadow of the Day". Lalu disusul dengan Given Up (Maret 2008), dan singel terakhir dari "Minutes To Midnight", Leave Out All The Rest (Juli 2008).

Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.

Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers: Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika Serikat, di Inggris mencapai posisi 20, dan mendapat penghargaan dalam kategori "Best Scream Song of the Year" di Spike TV.
Album Studio Keempat
Belakangan ini banyak yang berkata bahwa Linkin Park telah "mati". Padahal tidak. Mereka bahkan sedang bekerja pada album studio keempat mereka. Lagi-lagi Rick Rubin yang menjadi produsernya. Sampai pada Bulan November 2009, mereka sedang fokus pada 5 lagu, setelah sebelumnya terdapat 60 lagu demo, kemudian disaring menjadi 20. Durasinya pun akan lebih panjang dari lagu-lagu Linkin Park lain pada umumnya (sekitar 4-5 menit). Dan, untuk ke depannya, setelah album keempat dirilis, Linkin Park berjanji akan berusaha mengeluarkan album barunya lebih cepat.








Awal Terbentuknya Band Linkin Park


Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personilnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.

Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu setelah ditolak 3 kali, Hybrid Theory berhasil diterima oleh sebuah perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang berjudul Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping. Namun, pada saat itu Mike sempat memiliki masalah dengan Jeff Blue, manajernya. Jeff Blue mengatakan bahwa Mike tidak usah rapping, cukup bermain keyboard saja. Kejadian ini menginspirasi Mike untuk menulis lagu Get Me Gone (Fort Minor)

Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Namun, sebelum bernama Linkin Park, mereka sempat mengganti namanya menjadi 0818. Nama ini juga baru diketahui pada pertengahan 2009, saat Brad Delson berbicara di acara wisuda di UCLA, Los Angeles, pertengahan 2009 lalu. Nama Linkin Park diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web LinkinPark.com
Hybrid Theory

Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December (lagu).

Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin
Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.
Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.

Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.

Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.
Proyek sampingan

Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album "Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan "Kolaborasi Terbaik".

Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise.

Pada 13 Oktober 2009, Dead By Sunrise meluncurkan album perdananya, yang berjudul Out Of Ashes. Namun sebelum mereka meluncurkan album, mereka terlebih dahulu merilis sebuah singel, yaitu Crawl Back In.

Linkin Park dan Artifical Life Inc. juga rencananya akan merilis game untuk iPhone dan iPod Touch, Linkin Park: 8-Bit Rebellion, pada Januari 2010.
Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.

Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personil Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park merilis singel "Shadow of the Day". Lalu disusul dengan Given Up (Maret 2008), dan singel terakhir dari "Minutes To Midnight", Leave Out All The Rest (Juli 2008).

Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.

Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers: Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika Serikat, di Inggris mencapai posisi 20, dan mendapat penghargaan dalam kategori "Best Scream Song of the Year" di Spike TV.
Album Studio Keempat
Belakangan ini banyak yang berkata bahwa Linkin Park telah "mati". Padahal tidak. Mereka bahkan sedang bekerja pada album studio keempat mereka. Lagi-lagi Rick Rubin yang menjadi produsernya. Sampai pada Bulan November 2009, mereka sedang fokus pada 5 lagu, setelah sebelumnya terdapat 60 lagu demo, kemudian disaring menjadi 20. Durasinya pun akan lebih panjang dari lagu-lagu Linkin Park lain pada umumnya (sekitar 4-5 menit). Dan, untuk ke depannya, setelah album keempat dirilis, Linkin Park berjanji akan berusaha mengeluarkan album barunya lebih cepat.